Sabtu, 04 Desember 2010

A La[y] Jepang

おなじじゃない 池 は おなじじゃない 魚 が いる。

Penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih dari dua ratus juta jiwa tentu menciptakan bentuk interaksi sosial yang bermacam-macam. Mungkin karena hal itu pulalah tercipta suatu sebutan untuk beberapa gelintir orang dengan ciri tertentu, yaitu alay.

Secara ‘definisi’ yang gue peroleh dari posting beberapa blog di dunia maya, alay adalah singkatan dari ‘anak layangan’, dengan asumsi bahwa permainan layangan adalah permainan yang berasal dari kampung, maka anak layangan didefinisikan sebagai anak kampungan. Jadi, alay adalah sebutan untuk muda-mudi yang kampungan, dengan kampungan yang khusus karena beberapa sumber menyebutkan bahwa alay memiliki ciri khusus, mulai dari cara mereka berbusana, berbicara, berfoto, berlaku, bahkan dalam menuliskan pesan.

Dalam posting kali ini gue akan membahas salah satu ciri dari alay yaitu cara atau gaya mereka dalam menuliskan pesan. Walaupun terkadang ketikan pesan mereka sulit untuk dibaca, mereka tetap menuliskan dengan cara mencampurkan huruf kapital, huruf kecil, dan angka. Terkadang kata-kata yang digunakan juga dimodifikasi agar memunculkan kesan imut.

Perhatikan kalimat berikut, ‘Kamu akan selalu ada di tempat terindah di hatiku’ mungkin akan dituliskan menjadi ‘kMuwH 4kk@nD cL4luw 4Dda dY t4 t3riNdaH dY h4ttii kUWh’. Tentu membutuhkan pemikiran lebih untuk membacanya, seperti menterjemahkan ‘4’ yang dibaca sebagai ‘a’ atau sebagai ‘empat’.

Di Jepang juga ada bentuk penulisan yang menggunakan angka dan huruf meski dalam keseharian jarang digunakan. Sebagai contoh:

5men = gomen, angka 5 dibaca sesuai angka Jepang yaitu ‘go’

wata4 = watashi, angka 4 dibaca sesuai angka Jepang yaitu ‘shi’

39 = sankyu, angka 3 dan 9 dibaca sesuai angka Jepang yaitu ‘san’ dan ‘kyu’, sankyu adalah kata serapan dari thankyou dalam bahasa Inggris.

Meskipun berbeda, ternyata bentuk penulisan yang menggabungkan angka dan huruf ternyata ada juga di Jepang,

Aneh memang, tetapi kita harus tahu bahwa dalam berkomunikasi hendaknya kita menggunakan cara yang dapat dipahami lawan sehingga tidak terjadi salah pemahaman.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

kakkoii blog desu yo... haha...

Posting Komentar