Sabtu, 30 Oktober 2010

Koara no Ma-chi desu!!

かれ は 日本 で とてもゆうめい です。

かれ の なまえ は コアラマーチ です

Pernah melihat iklan produk ini? Mungkin, bagi kita yang awam mengenai Jepang, iklannya akan terasa biasa saja. Tapi bagi gue, iklan itu begitu menggelitik benak untuk membelinya.

Tak sengaja melihat Koala’s March saat pergi ke sebuah swalayan bersama seorang teman beberapa hari lalu, kami pun memutuskan untuk membeli. Hanya sekedar mencoba sabagai pengobati rasa penasaran.

Tak sabar dengan isinya, kami segera membuka kotak kecil berbentuk prisma segi enam itu. Segeralah munculah koala-koala yang (lumayan) lucu yang tergambar pada permukaan biskuit berisi cokelat dari dalamnya. Mungkin kita tidak akan asing jika kita pernah tahu Hello Panda. Memang mirip, hanya saja bergambar koala. Dan mulailah kami mengomentari satu-persatu gambar lucu pada biscuit yang lama-kelamaan berubah dari lucu menjadi sedikit aneh. Lalu, di mana anehnya?

Menurut sebuah sumber terpercaya yang gue baca, ada lebih dari seratus macam karakter yang tergambar. Tentu kami hanya tahu beberapa, dalam satu bungkus saja terkadang ada gambar yang sama. Dan di antara beberapa gambar, kami sepakat memberikan nama pada sang Koala. Sebagai contoh yaitu:

Koala labil, koala ini tergambar dalam wujud setengah koala dan setengah ikan. Tak salah bukan jika kami menyebutnya labil? Mau jadi apa dia? Koala atau ikan? Haha…

Koala alay, koala yang tergambar mengenakan baju dengan motif kotak-kotak, yang saat sekarang ini motif tersebut banyak dikenakan dan diidentikkan dengan segolongan muda-mudi yang memiliki sebutan alay.

Koala Parto OVJ, koala yang berbusana a la Jawa ini memakai blangkon layaknya Parto saat menjadi dalang di OVJ.

Entah gambarnya yang aneh atau hanya pemikiran kami yang aneh, setidaknya produk ini layak untuk kalian coba sebagai cemilan saat ingin bersantai dan bercanda bersama sanak keluarga atau teman-teman. Cita rasanya mungkin telah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia, jadi mungkin berbeda jika makan yang dari Jepang asli.

Produk ini juga tersedia dalam ukuran sachet, namun di bagian belakang tertulis ‘For Hong Kong Market’, mungkin belum terproduksi di Indonesia karena jika diperhatikan masih sulit ditemukan di pasaran.

1 komentar:

d'ratna ayu mengatakan...

wakatta...
sono koto

Posting Komentar